Kamis, 30 Oktober 2014

ELEGI DALAM KETERBATASAN



Refleksi dari Perkuliahan Filsafat Ilmu untuk Prodi S2 Pend. Matematika Kelas C di Ruang 201 A PPS Lama UNY Oleh Prof. Dr. Marsigit M.A, Jum’at,26 September 2014

Keunikan jati diri setiap individu merupakan hasil dari proses-proses terdahulu . Merupakan awal dari proses ke depan . Segala gambaran dan bayangan tentang diriku sendiri di masa depan sudah ada di pikiranku . Akan tetapi, seiiring berjalannya waktu gambaran itu perlahan demi perlahan meredup dan tak terlihat lagi dan pada akhirnya menjadi apa yang tidak ku inginkan, tidak sesuai dengan gambaran awal. Bayangan tentang diri yang meredup itu tetapi juga perlahan-lahan akan kembali muncul menjadi terang tetapi dengan gambaran yang berbeda dan bahkan berbeda sama sekali dari gambaran awal.
Tulisan merupakan  kata-kata,pikiran,perasaan hati. Diriku adalah keterbatasanku . ini ditunjukkan dengan tindakanku tidak mampu memenuhi semua tulisanku, Tulisanku tidak mampu memenuhi kata-kata ku ,kata kataku tidak mampu memenuhi pokiranku ,pikiranku tidak mampu memenuhi semua perasaanku. Sedikit demi sedikit ku mencari ilmu untuk mengisi kekosongan. Seiring itu ku temukan:  “ketika ada orang mencari Tuhan dengan menggunakan pikiran, maka itu merupakan suatu kekeliruan, karena Tuhan itu tidak cukup hanya diupikirkan saja tetapi juga harus dirasakan didalam hati kita masing masing . Itulah spiritual. Beberapa pengalaman tindakan tulisan,kata kata ,hati perasaan,spiritual itu sifat multi dimensi ,bukan dimensi tiga ,dimensi 4,dimensi 5,dimensi tak berhingga”. Pada dasarnya cara terbaik untuk mendidik atau memberi pelajaran pada diri sendiri adalah dengan membantu diri kita sendiri untuk lebih jauh mengenali dirinya sendiri. Ketika ku mencari cari jati diriku, berbagai pengalaman-pengalaman yang sudah kulalui. Mulai dari keterbatasan pandanganku untuk melihat jauh kedepan. Keterbatasanku untuk bisa melihat kebelakang tanpa membalikan diriku, dan lain lain kurasa itulah membuat diriku penuh arti. Jika ku tak memiliki keterbatasan, maka banyak hal yang ku lakukan. Dengan begitu maka tak satu pun dari mereka yang mampu memahamiku. Bersyukur ALLAH SWT telah memberikanku keterbatasan. Sebenar-benarnya filsafat adalah harus bisa dikomunikasikan dengan bahasa yang paling mudah dipahami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar